04 Februari 2009

:::Jangan Merendahkan Orang Lain:::

Salah satu bumbu dalam pergaulan adalah kebiasaan mengejek, mengolok-olok, merendahkan, atau dalam bahasa gaul disebut ‘nge-ceng-in orang’. Kok disebut ‘bumbu dalam pergaulan’? Seharusnya disebut ‘bug dalam pergaulan’ ya?

Yah, diakui bahwa ejekan sendiri bisa jadi sebagai pemanis dalam pergaulan. Asal jangan ada yang tersinggung. Saling mengejek menjadi bumbu dalam pergaulan kalau memang dimaksudkan sebagai bahan candaan. Tapi bagaimanapun juga, tetap mempunyai kemungkinan untuk menumbuhkan perasaan sakit dalam hati. Ya, liat liat dulu lah ceng-cengannya gimana…

Kalau sifat air itu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, sifat angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan yang rendah, maka sifat cemoohan juga begitu, dari orang yang punya kelebihan kepada orang yang punya kelemahan.

Logikanya harusnya seperti itu, kan? Orang yang langsing akan mengejek orang yang gendut, orang yang lancar bicaranya akan mengejek orang yang gagap, orang yang ganteng akan mengejek orang yang jelek, dst. Bahan ejekan, tentu yang dianggap kekurangan pada objek yang diejek.

Lalu, mengapa Allah SWT SWT mengatakan bahwa bisa jadi yang diejek lebih baik dari yang mengejek?

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik…” Qs Al-Hujuraat:11.

Jadi, bisa terjadi salah sasaran, begitu ya? Memang bisa begitu!!!

Manusia punya kelebihan dan kekurangan sekaligus. Tidak ada manusia yang sempurna. Bisa saja seseorang punya kelebihan berupa kecerdasan, tapi fisiknya tidak begitu baik. Atau sebaliknya.

Kecerdasan pun bermacam-macam. Misalnya di kampus seorang mahasiswa ada yang jago logika, tapi hafalannya lemah. Ada yang IQ-nya tinggi tapi EQ-nya lemah, atau sebaliknya. Ada yang jago programming tapi buta multimedia, atau sebaliknya. Intinya, kelebihan manusia itu spesifik.

Kita sebagai umat manusia yang beragama dan bermoral tentunya kita tahu bahwa mengejek orang lain itu tidak boleh dan menyakiti orang lain. dalam islam mengejek, mencaci maki sesama manusia itu tidak boleh bahkan sampai sampai bisa dilaknat oleh Allah swt. jika kita menghina orang lain berarti menghina kepada penciptannya. jadi jangan pernah menghina orang lain. misalnya kalau kita sedang asyik-asyiknya bermain lalu ada yang nyeletuk mengejek kita atau mengata-ngatai kita yang tidak kita enak dengar kan hati kita itu malu, sakit rasanya dan ingin marah pada orang yang menghina kita, begitu pun jika kita menghina orang lain pastinya orang itu

akan sakit hati.

Ingat jika kita tidak mau ada yang menghina maka jangan pernah menghina orang lain.